_Ilmu hikmah_
*PEPESAN KOSONG
Wayan Supadno.
Pepesan kosong, sebuah ibarat kejadian yang tidak sesuai harapan.
Setelah dibuka ternyata isinya tiada apapun juga. Tidak seindah bungkusnya, tidak sesedap aromanya dan harapan lainnya. Sebelum dibuka, begitu menggoda selera. Setelah dibuka teramat menyayat hati, sangat mengecewakan dan sulit dipercaya.
Ilmu hikmah dari setiap kejadian yang ibarat pepesan kosong, selalu meninggalkan proses pembelajaran teramat dalam. Setidaknya mesti lebih hati - hati menyikapi sebelum tahu persis isinya. Setidaknya tidak mudah silau dengan kemasan belaka dan memuji berlebihan sebelum teruji isi aslinya.
Implikasi dari kejadian pepesan kosong sangat banyak. Sama ruginya antara yang membuat kejadian pepesan kosong dan yang menerima pepesan kosong. Yang pasti melunturkan kepercayaan. Karena merusak nama baik atau merek perorangan. Menghilangkan multi potensi di masa mendatang.
Di dalam dunia usaha sering ada kejadian pepesan kosong. Bisa jadi sebab rugi, gagal dan bangkrut. Di dunia politik dan hubungan sosial masyarakat juga banyak kejadian ibarat pepesan kosong tersebut. Yang menunggu sampai terhalusinasi, begitu waktu menjawab isinya menyakitkan hati.
Berikut ini contoh konkret kejadian persis pepesan kosong ;
1. Seorang pelaku usaha, transaksi jual beli aset bernilai besar. Pembayaran memakai BG Cek atau Giro. Ditulis tanggal bisa dicairkan. Karena sepakat dibayar 6 kali selama 3 bulan. Maka penerima cek yaitu penjual aset tersebut juga membuat jadwal pengeluaran berikutnya.
Tapi sayangnya cek tersebut kosong semua. Saldonya kurang. Tidak bisa dicairkan. Berubah total rencana cashflow berikutnya. Jadi rugi, gagal fatal lalu bangkrut. Karena jumlah besar dan tidak terkendali. Ibarat pasien di rumah sakit, berdarah - darah tapi tanpa pendonor darah. Ambruk tidak berdaya lagi. Akibat tertipu pepesan kosong.
Kenapa bisa ambruk dan bangkrut ? Karena nilainya sangat besar, dampaknya sangat besar dan bersifat dadakan. Padahal dana tersebut harusnya bisa cair sehari sebelum jadwal gajian dan untuk membayar kewajiban lainnya. Ikut kena imbas bubar kepercayaan kepadanya.
2. Seorang petani kedelai, jagung dan padi. Dikelola dengan sungguh - sungguh hingga nampak sangat besar potensi hasilnya. Tapi sayangnya 5 hari sebelum panen hujan deras tidak wajar banjir, busuk semua. Kedelai jadi kecambah dan sebagian warna hitam seperti kopi goreng saja. Tidak laku semua. Rugi besar.
Kenapa bisa ambruk rugi besar dan bangkrut ? Karena lahannya sewa milik orang lain. Karena biaya produksi memakai pihak lain KUR di perbankan. Karena banyak kebutuhan keluarga yang menanti hasilnya, mau dibagi - bagi alokasinya sesuai rencana berikutnya. Bubar jalan semuanya.
Tentu masih sangat banyak kejadian harian di masyarakat bagai pepesan kosong. Kelihatan menyilaukan tutur katanya dan segala predikatnya, tapi setelah diuji di lapangan gagal jadi sebab penderitaan panjang bagi orang lain. Kelihatannya melindungi, ternyata membasmi. Kelihatannya agamis, ternyata tukang korupsi.
Salam 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630
Tidak ada komentar:
Posting Komentar